9 Oct 2011

The Proton Success Story

Proton (Perusahan Otomobil Nasional) Berhad is a Malaysian car company incorporated in 1983 under the guidance of the Malaysian Prime Minister, Dato' Seri Mahathir Mohamed (Proton, 2011). Proton was established to manufacture, assemble and sell motor vehicles and related products, including accessories, spare parts and other components through 11 subsidaries and associate companies in Malaysia (Proton, 2011).

Proton introduced the first Malaysian car, Proton Saga in 1985 and manufactured various model line-up includes the Waja, Satria GTi, Wira, Iswara, Arena, Perdana and Juara (Proton, 2011). Besides manufacturing, Proton is involved in research and development, sales and service activities all of which 42% of the shares are owned by Khazanah National Berhad (Proton, 2011).

Proton has a solid base built up for more than 25 years as the Malaysian car manufacturing industry progressed vigorously. Hence Proton is vision to strive and become a successful Malaysian automotive manufacturer by being customer oriented company and producing competitively priced and innovative quality products in the global arena (Proton, 2011).

Since the inception, Proton have gained a significant international presence in 27 countries across South-East Asia to the Middle-East, China, South Africa, Australia and the United Kingdom with a net profit of RM 84.7 million on RM 2.29 billion revenue for the first quarter of 2010 (Sooi, 2010).

Proton has set to venture to the Indian automotive market, competing with well established brands such as Toyota, Honda and Tata Motors in India. With the rapidly growing middle class population reaching up to 450 million in 2007 (ImaginMor, 2011), the Indian car industry has transformed to one of the world largest and fastest growing industry which produced about 17.5 million vehicles, exported about 2.33 million and an annual sale exceeding USD 8.5 million in 2010 (ImaginMor, 2011). The lucrative market has triggered Proton to plan the venture and invest into the Indian automotive market.

24 Sept 2011

Kata Siapa Kuliah di Luar Hanya untuk Orang Kaya?

Studi ke luar negeri sering dianggap sebagai suatu pilihan yang terbuka hanya bagi orang-orang kaya. Untuk kalangan ekonomi menengah ke bawah, cita-cita menempuh pendidikan di luar negeri sering dianggap hanya sebagai impian. Seringkali pandangan seperti ini membuat cita-cita melanjutkan studi ke luar negeri hanya menjadi angan-angan belaka. Sayang sekali, sebab seperti kata pantun lama:

Berburu ke padang datar

Dapat rusa belang kaki

Berguru kepalang ajar

Bagai bunga kembang tak jadi

Syukur persepsi di atas itu tidaklah benar. Studi ke luar negeri memang membutuhkan uang yang cukup banyak, tapi kesempatan untuk belajar terbuka untuk setiap orang yang memang bertekad untuk meraihnya.

Negara-negara maju seringkali mempunyai anggaran untuk membantu negara-negara berkembang seperti Indonesia, termasuk dalam bidang pendidikan. Beberapa negera seperti Jerman dan Belanda bahkan mempunyai kementrian khusus untuk mengorganisasikan bantuan-bantuan ini. Sayangnya, informasi tentang peluang-peluang yang ada tidak selalu terbuka bagi mereka yang membutuhkannya. Banyak peluang dan potensi yang tidak terpakai karena ketidaktahuan.

Karena itulah langkah pertama yang harus diambil untuk mencapai cita-cita menuntut ilmu di luar negeri adalah berusaha mencari informasi sebanyak-banyaknya. Jangan malu bertanya! Semakin sedikit usaha mencari tahu, semakin kecil juga kemungkinan meraih kesempatan belajar ke luar negeri.

Memang benar keberuntungan juga kadang-kadang merupakan faktor yang menentukan, tapi jangan berharap uang dan kesempatan jatuh begitu saja dari langit!

Jadi, untuk siapakah studi ke luar negeri itu? Tidak lain dari mereka yang memang bertekad untuk mendapatkannya, yang dimulai dari usaha mencari informasi. Untuk orang-orang seperti inilah Hescar dibuat sebagai sarana untuk pencarian informasi sekolah, jurusan, karir, beasiswa dan kesempatan anda untuk melanjutkan studi ke luar negeri.

Selamat mencoba dan mencari info pendidikan dan beasiswa terlengkap di www.hescar.co.id

Penyetaraan Ijazah Luar Negeri

Kabar bagus buat teman - teman HESCAR yang kuliah di luar negeri. Sekarang, pemerintah Indonesia, khususnya Departemen Pendidikan telah berbenah dan lebih memperhatikan nasib kita mahasiswa Indonesia yang menuntut ilmu di luar negeri.

Penyetaraan Ijazah Luar Negeri ini merupakan salah satu bentuk pelayanan yang diberikan oleh Direktorat Akademik Ditjen DIKTI dalam rangka memfasilitasi keperluan mahasiswa kita yang telah lama menginginkan kemudahan layanan ini.

Penyetaraan ijazah bukan dimaksudkan untuk menentukan diakui tidaknya ijazah dan gelar yang diperoleh seseorang dalam menempuh pendidikannya di luar negeri, akan tetapi lebih kepada menentukan gelar yang diperoleh tersebut setara dengan ijazah jenjang pendidikan yang berlaku di Indonesia.

Beberapa hal penting yang dilihat dalam penyetaraan ini termasuk;

  • Sistem akademik
  • Jumlah kredit yang diambil
  • Masa studi
  • Kualitas tugas akhir
  • Masa tinggal di luar negeri.

Sebenarnya, penyetaraan ijazah ini tidak wajib, namun kini banyak institusi atau perusahaan di tanah air yang mensyaratkan lulusan luar negeri untuk mendapatkan penyetaraan ijazah.

Proses dan syarat cukup mudah, kita tinggal mendaftar online, lengkapi semua dokumen penting yang diminta dan rata2 proses memakan 1-2 hari kerja. Cukup cepat bukan…Hebat juga nih! Apalagi, layanan ini GRATIS!…

Terobosan baru untuk birokrasi di Indonesia. Terima Kasih bapak mendiknas untuk layanan tersebut. Untuk informasi lengkap tentang penyetaraan ijazah kita, langsung aja kunjungi situs resmi DIKTI http://ijazahln.dikti.go.id/v4/

Selamat Mencoba!

26 June 2011

Mau Kuliah di Luar Negeri?

Hey teman,

Aku menemukan sebuah website yang sangt komprehensive dan bermanfaat bagi yang ingin kuliah di luar negeri. Klo kamu berencana kuliah di luar negeri? baik mau kuliah S1/S2/S2 kini di Indonesia sudah hadir layanan HESCAR.

Hescar itu sebuah portal pendidikan yang memberikan info lengkap dan membantu tuk daftar di universitas pilihan kamu sendiri di luar negeri. Keren banget website-nya. Kita bisa memilih jurusan yang kita cari, membandingkan dengan jurusan2 yang sama dari univ yg berbeda dan langsung mendaftar ke univ tersebut.

Langkah2 dan syaratnya pun mudah sekali....aku tinggal buat profil pribadi gitu di Hescar dan memasukan riwayat pendidikan kita, milih jurusan dan tekan APPLY! Ehh..dalam 2 hari ada staff mereka yang nelpon ngabarin aku qualified dan ingin bertemu dengan aku. Lalu mereka memberikan konsultasi pendidikan GRATISS!! serta bantu aku tuk daftar kuliah di AUSSIE.

Kita bisa memilih dari 24.000 jurusan di 220 Universitas di 22 Negara....

Oh yaa mulai dari 15 Juni 2011 ini klo daftar kuliah melalui hescar, kita akan berkesempatan untuk memenangkan iPad 2 - 16GB lengkap dengan 3G dan Wi-fi. Keren Jugaa gan!!

Langsung aja ke TKP HESCAR

http://hescar.com/id

Aku mau iPAd-nyaaaaaaaaaaaa....

19 June 2011

Mengintip Perjalanan Kami di India

Setelah mengenalkan Hescar di Malaysia dan di tanah air, kini Hescar telah melebarkan sayap ke negeri ribuan dewa, INDIA. Di India, Hescar diterima dengan baik oleh berbagai kalangan akademisi serta para siswa yang baru saja tamat SMA. Kami bangga dapat terus memberikan informasi pendidikan kepada berbagai kalangan muda di berbagai penjuru dunia. Ikuti kisah team Hescar di India berikut.

Perjalanan dari Kuala Lumpur, Malaysia menuju New Delhi, India memakan waktu kurang lebih 6 jam. Dengan menumpangi pesawat Air Asia X model Airbus 340 kami pun berangkat. Sepanjang perjalanan di atas awan, aku dapat melihat matahari tenggelam. Sungguh pemandangan yang menakjubkan dan menghibur hati yang sedang galau.

Sesampainya di Indira Gandhi International Airport di New Delhi, India kami dijemput untuk langsung menuju hotel dimana kami menginap. Walau hari hampir usai, malam hari di Delhi masih bising dengan berbagai kendaraan lalu lalang. Kemacetan, kebisingan dan polusi adalah impresi pertama untuk mengambarkan keadaan jalan di Delhi. Tak jauh berbeda dengan ibukota Jakarta, bahkan lebih parah di beberapa tempat tertentu. Bersyukurlah bagi yang tinggal di Jakarta, ternyata ada yang lebih parah…hehehe!

Team Hescar ikut serta dalam acara pameran pendidikan di jantung kota Delhi selama akhir pekan. Bertempat di Pragati Maidan convention hall, Hescar mendapatkan berbagai respon positif dari para siswa yang mencoba langsung website kami ditempat. Mereka semua mengutarakan kegembiraanya serta mendapatkan manfaat dari aplikasi Hescar untuk mencari universitas yang tepat.


Walau pernah dijajah oleh Inggris, Bangsa India tetap bangga menggunakan bahasa Hindi untuk berkomunikasi. Mereka pun menganggap saya orang India, sehingga orang - orang pada bicara dalam bahasa India denganku. Sudah tentu saya yang AREMA (arek Malang) asli, tidak dapat berbahasa Hindi. Setelah menjelaskan kalau saya bukan orang India, barulah mereka percaya dan mau berbahasa Inggris (Walau patah-patah dan ala India)

Di New Delhi begitu banyak penjaja makanan dijalan seperti di Indonesia, namun kita perlu berhati - hati karena makanan tersebut terkadang kotor terkontaminasi oleh polusi maupun debu (Oh ya sering sekali terjadi badai debu secara tiba-tiba di Delhi). Namun secara umum makanan disana mempunyai cita rasa yang tinggi. Kami pun mecoba berbagai macam masakan India yang mempunyai ciri khas manis, asin dan pedas. Untungnya perutku tidak membrontak dengan masakan - masakan rasa nano - nano tersebut.

Hari terakhir di India kami habiskan untuk mengunjungi salah satu monumen terindah di dunia yaitu Taj Mahal. Kami menyewa mobil dan berangkat menuju kota Agra (5 jam dari Delhi) melewati pemandangan pedesaan India yang begitu menawan. Sesampainya di kawasan Taj Mahal, kami harus menumpangi mobil elektrik karena konon 2 KM area Taj Mahal adalah Green Area dimana motor dilarang masuk. Hal ini bertujuan untuk melindungi Taj Mahal dari polusi udara akibat kendaraan bermotor.

Setelah berkeliling di Taj Mahal dan berfoto ria, kami melanjutkan perjalanan menuju airport Delhi. Kami sempatkan untuk mampir di Sikandara sebuah istana yang berisi pemakaman tua yang begitu indah dan mampir ke McDonald. Ironisnya saat kami memesan Big Mac meal, ternyata Big Mac tersebut terbuat dari ayam dan campuran sayur. Kami lupa kalau di India mereka tidak menjual produk dari daging sapi. Dan kami pun mecoba McVeggie atau burger dari sayuran. Rasanya gak jauh beda dengan jengkol..heheh!

Perjalanan kami pun berakhir dengan begitu mengesankan. Banyak sekali pengetahuan serta ilmu baru yang kami dapatkan di perjalanan singkat ini. Nantikan kisah Hescar di berbagai penjuru dunia lainnya saat kami berada di kota atau negara anda.


Salam Hescar dari Delhi, India

19 Apr 2011

Pelatihan Diplomasi Bagi Mahasiswa RI di Malaysia

Kuala Lumpur (ANTARA News) – Sebanyak 74 orang mahasiswa Indonesia di Malaysia, Sabtu, mengikuti pelatihan diplomasi dan negosiasi guna memperkuat peran strategis mereka dalam meningkatkan hubungan kedua negara.

Wakil Duta Besar RI untuk Malaysia, Mulya Wirana. menyambut baik lokakarya pelatihan diplomasi yang berlangsung di Melaka, Malaysia itu. Mulya Wirana mengatakan, semua segmen masyarakat, termasuk mahasiswa, memiliki peran strategis dalam kegiatan diplomasi dan negosiasi.

“Di era globalisasi ini, semua segmen masyarakat memiliki peran diplomasi yang kuat dalam memperjuangkan negara ini,” katanya.

Melalui kekuatan diplomasi dan negosiasi, hubungan Indonesia dengan negara-negara lain diharapkan dapat semakin erat dan kokoh termasuk memperkuat “posisi tawar menawar” (bargaining position) di tingkat internasional, katanya.

Bagi mahasiswa Indonesia yang sedang melanjutkan pendidikannya di Malaysia, mereka berperan strategis dalam memperkuat hubungan antardua bangsa serumpun ini supaya menjadi lebih kokoh dan harmonis.

“Mahasiswa sebagai penerus bangsa diharapkan kelak menjadi diplomat ulung sehingga dalam perjalanannya posisi negara Indonesia semakin kuat di mata internasional termasuk dengan negara-negara tetangga terdekat seperti Malaysia ini,” ungkapnya.

Khusus untuk Malaysia, sebagai negara serumpun, adalah kewajiban bersama untuk meningkatkan hubungan bilateral. Oleh karenanya, para mahasiswa juga kelak diharapkan bisa menjadi pejuang diplomasi yang handal dalam menjaga keutuhan negara, katanya.

Senada dengan pendapat Mulya Wiranadi, Kepala Bidang Penerangan, Sosial dan Budaya (Pensosbud) KBRI Kuala Lumpur Suryana Sastradiredja mengatakan, mahasiswa harus pandai berdiplomasi dan bernegosiasi.

“Para mahasiswa harus menguasai teknik-teknik berdiplomasi. Mereka adalah aset bangsa yang harus dibina dan dipupuk kemampuan dalam melakukan diplomasi,” kata Suryana.

Oleh karenanya, lanjut dia, para mahasiswa juga perlu tahu tata cara dalam menghadapi suatu isu yang muncul yang nantinya akan dibicarakan, dirundingkan dan diambil keputusan dengan pihak lain.

“Setidaknya mereka harus menguasai secara baik bahasa Inggris agar pemahaman dalam kesepakatan diplomasi yang akan diambil dapat secara benar,” katanya.

Sementara itu, Atase Pendidikan KBRI Kuala Lumpur, Rusdi MA, mengatakan bahwa mahasiswa juga merupakan ujung tombak diplomasi Indonesia di luar negeri sehingga pelatihan diplomasi dan negoasiasi yang diberikan sangatlah penting dalam menambah pemahaman kepada mereka.

Menurut dia, pelatihan ini memberikan pelajaran dan pencerahan bagi mahasiswa agar dalam menyampaikan aspirasi dapat mengikuti standar baku dalam berdiplomasi.”

“Pelatihan ini kelak berguna dan bermanfaat juga dalam lingkungan pekerjaan yang nantinya akan mereka jalani,” katanya.

Ketua Panitia Pelatihan, Dimas Bagus Kusumah, mengatakan bahwa penyelenggaraan pelatihan seperti ini merupakan yang kedua kalinya dan mendapat respon positif para mahasiwa Indonesia di Malaysia.

“Untuk kali ini, pesertanya mencapai 74 orang yang datang dari sejumlah perguruan tinggi di wilayah Semenanjung Malaysia,” katanya.

Bagi mahasiswa, pelatih seperti ini sangat penting agar mereka bisa lebih memperkokoh hubungan antarnegara bertetangga.

Lokakarya ini diselenggarakan KBRI Kuala Lumpur bersama dengan Persatuan Pelajar Indonesia (PPI).

Editor: Priyambodo RH
COPYRIGHT © 2011